NEWS INFO

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat :D "Salam Kenal"

Jumat, 19 Oktober 2012

Klasifikasi Makroekonomi Soft Run (Jangka Pendek) dan Long Run (Jangka Panjang)



1)   Masalah Ekonomi Makro Jangka Pendek

Inflasi

o  Pengertian inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.



 Jenis-jenis inflasi menurut tingkat keparahan
1.      Inflasi Ringan berada dibawah 10% per tahun
2.      Inflasi Sedang berada 10% - 30% per tahun
3.      Inflasi Berat berada 30% - 100% per tahun 

o  Penyebab inflasi
    1.      Jumlah Uang Yang Beredar Dimasyarakat
  1. Administered Prices adalah harga barang dan jasa tertentu yang tingkat harganya ditentukan secara sepihak  oleh pemerintah atau BUMN
  2. Supply shock misalnya kekeringan, wabah ternak, gagal panen, harga minyak dunia.
  3. Kenaikan upah buruh.
  4. Spekulasi terhadap barang pokok.
o  Cara mengatasi inflasi
Usaha untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar. Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
1.    Kebijakan Moneter, segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan
menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan ini meliputi:
a)    Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
b)   Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI.
c)    Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi Berkurang.
d)   Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit.
e)    Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1

2.    Kebijakan Fiskal, dapat dilakukan dengan cara:
a)    Menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
b)   Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c)    Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.

3.    Kebijakan Non Moneter, dapat dilakukan melalui:
a)    Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
b)   Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
c)    Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang- barang tertentu.

Pengangguran

o  Pengertian pengannguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.

o  Jenis-jenis pengangguran
1.    Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2.    Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3.    Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4.    Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.

o  Faktor- faktor yang menyebabkan pengangguran adalah:
1.    Adanya peralihan lahan dari pertanian menjadi kawasan industri dan real estate. Peralihan ini mendorong peralihan mata pencaharian juga. Bagi yang tidak mempunyai kompetensi akan kesulitan menghadapinya dan bukan tidak mungkin akan menjadi pengangguran;
2.    Kawasan industri dianggap sebagai satu-satunya tempat untuk merubah nasib dari yang miskin menjadi kaya sehingga banyak orang-orang yang datang ke kawasan industri untuk mencari pekerjaan agar dapat merubah nasibnya;
3.    Kurangnya lapangan kerja yang tersedia di kawasan Industri untuk mencari kerja.disebabkan lowongan pekerjaan yang diinginkan oleh pencari pekerjaan sedikit. Sebagai contoh, banyak orang yang yang memiliki skill dan pendidikan di bidang obat-obatan sedangkan lowongan pekerjaan yang sesuai kriteria mereka sedikit, sehingga banyak yang tidak dapat bekerja karma perusahaan yang membutuhkan skill dan pendidikan mereka sedidit;
4.    Kurangnya tingkat pendidikan dan skill bagi pendatang yang ke kawasan Industri dalam mencari pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya para pencari kerja yang berasal dari desa, yang datang ke kawasan industri bermodalkan nekat. Sehingga mereka akan kesulitan untuk mencari pekerjaan karena tidak di butuhkan oleh perusahaan atau pabrik karma skill dan tingkat pendidikan yang tidak memenuhi;
5.    Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Perhatian dari pemerintah sangat penting untuk mengurangi pengangguran di kawasan industri, perhatian yang dapat diberikan seperti membuka tempat kursus atau BLK (Balai Latiahan Kerja) untuk menambah skill dan mempermudah pencarian pekerjaan;
6.    Kurangnya informasi, hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.

o   Ada berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu:
1.    Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran structural.
2.    Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.
3.    Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
4.    Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal, pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara. Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain. Menurut Keynes, pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja. Pengangguran tidak disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
5.    Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
6.    Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.

Neraca pembayaran

o  Pengertian neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor atau impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri. Neraca pembayaran yang timpang disebabkan adanya kesenjangan antara jumlah perolehan negara dari ekspor dan pembayaran untuk impor. Jika kondisi volume impor lebih besar (defisit) mengakibatkan devisa menurun sehingga nilai mata uang lokal akan jatuh. Jika Kondisi volume ekspor lebih besar (surplus) mengakibatkan nilai uang menguat terhadap luar negeri sehingga akan berdampak makin naiknya impor (ekspor relatif turun). Untuk itu maka Neraca Pembayaran harus terkondisi seimbang dengan demikian apabila terjadi surplus, ada kekuatan ekonomi yang dapat mengendalikan impor dan mempertahankan ekspor.

o  Faktor-faktor yang tidak berubah dalam analisa ekonomi jangka pendek:
1.    Kapasitas total perekonomian;
2.    Jumlah penduduk dan angkatan kerja;
3.    Lembaga-lembaga sosial, politik dan ekonomi.

o  Beberapa kebijakan ekonomi jangka pendek, antara lain:
1.    Menambah jumlah uang beredar,
2.    Menurunkan bunga kredit bank,
3.    Menetapkan pajak impor,
4.    Menurunkan pajak pendapatan,
5.    Menambah pengeluaran pemerintah,
6.    Mengeluarkan obligasi negara, dsb


2)   Masalah Ekonomi Makro Jangka Panjang

Untuk menganalisis perilaku perekonomian jangka panjang, perhatian terfokus pada output trend atau output potensial. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Meliputi; pertumbuhan ekonomi, dan pertambahan kapasitas produksi.

PERTUMBUHAN EKONOMI dan PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah ekonomi makro dalam jangka panjang.
Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan.

Masalah pertumbuhan ekonomi mencakup sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertumbuh dan kemakmuran masyarakat yang meningkat.

Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan ekonomi yang sebenarnya.

Masalah Ekonomi Makro Jangka Panjang menyangkut persoalan pertumbuhan dibidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana untuk investasi

Masalah ekonomi yang dihadapi negara berkembang
1.        Standar hidup yang rendah
Standar hidup yang rendah terwujudkan dalam bentuk jumlah pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, pendidikan yang minim, angka kematian bayi yang tinggi, serta peluang mendapatkan pekerjaan yang sangat rendah.
2.      Produktivitas yang rendah
Disamping standar hidup yang rendah negara berkembang juga menghadapi masalah rendahnya produktivitas tenaga kerja (labor productivity). Rendahnya produktivitas tenaga kerja ini disebabkan oleh sumber daya manusia yang tidak memadai dan kesehatan fisik yang rendah.
3.      Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang terlampau tinggi
Suatu ukuran seberapa besar tanggungan angkatan kerja produktif atas penduduk yang tidak produktif.
4.      Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer Tingkat produktivitas pertanian yang rendah ini disebabkan oleh terlalu besarnya jumlah penduduk dibandingkan dengan luas tanah yang tersedia dan juga karena teknologi yang dipergunakan disektor pertanian dinegara-negara berkembang masih primitif ketergantungan pada ekspor primer maksudnya perekonomian negara berkembang lebih banyak bergantung pada produksi barang primer (produk-produk pertanian,bahan bakar,hasil hutan dan bahan-bahan mentah.

Masalah ekonomi yang dihadapi negara maju
1.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan;
2.      Masalah Globalisasi Ekonomi
Masalah Globalisasi Ekonomi adalah berbagai kegiatan ekonomi diseluruh dunia yang saling berhubungan satu sama lainya;
3.      Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

0 komentar: